Kanker payudara tidak hanya menyerang kaum perempuan, tetapi juga kaum
laki-laki. Karena itu tidak ada salahnya jika perempuan dan laki-laki
sama-sama meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini. Apalagi banyak
mitos dan kesalahpahaman seputar kanker payudara.
Dr Ann
Chambers, peneliti asal kanada yang juga profesor onkologi di University
of Western Ontario menjelaskan lima hal yang kerap disalahpahami
masyarakat terkait kanker payudara. Berikut ini kelima hal tersebut,
seperti dikutip dari ctvnews.ca pada Selasa (22/10/2012):
1. Risko kanker payudara tak dipengaruhi jumlah anak yang dimiliki
"Sejarah
reproduksi seorang wanita berhubungan yang sangat kuat dengan risikonya
terkena kanker payudara," kata Dr Chambers kepada CTV News Channel.
Jika
seorang perempuan memiliki anak saat masih muda, maka risiko terkena
kanker payudaranya kecil. Namun bagi yang tidak memiliki anak, risiko
terkena kanker payudara masih menghantui.
"Jika Anda menyusui
untuk waktu yang lama, risiko Anda lebih rendah. Jadi itu adalah situasi
hormonal yang kompleks," ujar Dr Chambers.
2. Berat badan mempengaruhi risiko penyakit jantung, bukan risiko kanker payudara
Obesitas
memang kerap dikaitkan dengan penyakit jantung dan diabetes. Selain itu
obesitas juga ditengarai berkaitan dengan berbagai penyakit kanker,
termasuk kanker payudara.
"Menjaga berat badan yang sehat, makan
makanan yang sehat dan berolahraga adalah semua hal yang dapat dilakukan
untuk mengurangi risiko," ucap Dr Chambers.
3. Jika mammogram saya bersih, maka saya baik-baik saja
Mammogram
atau rontgen payudara masih dipercaya sebagai cara terbaik untuk
mendeteksi dini sel kanker payudara. Namun ada baiknya Anda juga
memeriksa kondisi payudara Anda sendiri, sebab bukan tidak mungkin
mammogram tidak bisa mendeteksi kanker karena berkembang di antara
jadwal pemeriksaan mammogram.
4. Mengonsumsi kedelai meningkatkan risiko kanker payudara
"Ada bukti kedelai bisa meningkatkan atau menurunkan risiko kanker payudara," ucap Dr Chambers.
Namun
bukti yang ada kurang kuat untuk mendukung seseorang mengonsumsi
kedelai demi menghindari kanker payudara. Pun tidak ada bukti kuat yang
merekomendasikan seseorang untuk tidak makan kedelai demi kesehatan
payudaranya. Tetapi makan kedelai dalam jumlah yang tidak berlebihan
tidak akan memberikan dampak.
5. Didiagnosa kanker payudara sama artinya divonis mati
"Sejak 1980-an, kematian akibat kanker payudara menurun sekitar 40 persen," kata Dr Chambers.
Menurut
dia hal ini karena dua faktor. Pertama, skrining mammografi telah
menemukan adanya tumor yang bersarang di payudara sejak dini, sehingga
bisa segera diobati. Kedua, karena penanganan yang baik.
"Ketika
sel kanker sudah menyebar di luar kelenjar getah bening ke organ lain,
maka akan lebih sulit untuk mengobatinya," sambung Dr Chambers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar