Selasa, 23 Oktober 2012

5 Hal Seputar Kanker Payudara yang Kerap Disalahpahami

Kanker payudara tidak hanya menyerang kaum perempuan, tetapi juga kaum laki-laki. Karena itu tidak ada salahnya jika perempuan dan laki-laki sama-sama meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini. Apalagi banyak mitos dan kesalahpahaman seputar kanker payudara.

Dr Ann Chambers, peneliti asal kanada yang juga profesor onkologi di University of Western Ontario menjelaskan lima hal yang kerap disalahpahami masyarakat terkait kanker payudara. Berikut ini kelima hal tersebut, seperti dikutip dari ctvnews.ca pada Selasa (22/10/2012):

1. Risko kanker payudara tak dipengaruhi jumlah anak yang dimiliki

"Sejarah reproduksi seorang wanita berhubungan yang sangat kuat dengan risikonya terkena kanker payudara," kata Dr Chambers kepada CTV News Channel.

Jika seorang perempuan memiliki anak saat masih muda, maka risiko terkena kanker payudaranya kecil. Namun bagi yang tidak memiliki anak, risiko terkena kanker payudara masih menghantui.

"Jika Anda menyusui untuk waktu yang lama, risiko Anda lebih rendah. Jadi itu adalah situasi hormonal yang kompleks," ujar Dr Chambers.

2. Berat badan mempengaruhi risiko penyakit jantung, bukan risiko kanker payudara

Obesitas memang kerap dikaitkan dengan penyakit jantung dan diabetes. Selain itu obesitas juga ditengarai berkaitan dengan berbagai penyakit kanker, termasuk kanker payudara.

"Menjaga berat badan yang sehat, makan makanan yang sehat dan berolahraga adalah semua hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko," ucap Dr Chambers.

3. Jika mammogram saya bersih, maka saya baik-baik saja

Mammogram atau rontgen payudara masih dipercaya sebagai cara terbaik untuk mendeteksi dini sel kanker payudara. Namun ada baiknya Anda juga memeriksa kondisi payudara Anda sendiri, sebab bukan tidak mungkin mammogram tidak bisa mendeteksi kanker karena berkembang di antara jadwal pemeriksaan mammogram.

4. Mengonsumsi kedelai meningkatkan risiko kanker payudara

"Ada bukti kedelai bisa meningkatkan atau menurunkan risiko kanker payudara," ucap Dr Chambers.

Namun bukti yang ada kurang kuat untuk mendukung seseorang mengonsumsi kedelai demi menghindari kanker payudara. Pun tidak ada bukti kuat yang merekomendasikan seseorang untuk tidak makan kedelai demi kesehatan payudaranya. Tetapi makan kedelai dalam jumlah yang tidak berlebihan tidak akan memberikan dampak.

5. Didiagnosa kanker payudara sama artinya divonis mati

"Sejak 1980-an, kematian akibat kanker payudara menurun sekitar 40 persen," kata Dr Chambers.

Menurut dia hal ini karena dua faktor. Pertama, skrining mammografi telah menemukan adanya tumor yang bersarang di payudara sejak dini, sehingga bisa segera diobati. Kedua, karena penanganan yang baik.

"Ketika sel kanker sudah menyebar di luar kelenjar getah bening ke organ lain, maka akan lebih sulit untuk mengobatinya," sambung Dr Chambers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar