Selasa, 23 Oktober 2012
PERUNDANGAN INTERNASIONAL TENTANG LINGKUNGAN HIDUP
1. PROTOKOL MONTREAL
Protokol montreal adalah sebuah perjanjian internasional yang bertujuan untuk melindungi lapisan ozon. Atau lebih lengkapnya Protokol Montreal atas Zat-Zat yang mengurangi Lapisan Ozon. Caranya adalah dengan cara meniadakan beberapa zat yang berbahaya atau menipiskan lapisan ozon. Perjanjian ini difokuskan pada senyawa hidrokarbon halogen yang mengandung klorin dan bromin. Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 16 September 1687 dan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1989. Perjanjian ini mengalami lima kali revisi, yaitu
1. revisi tahun 1990 di London
2. revisi tahun 1992 di Kopenhagen
3. revisi tahun 1995 di Vienna
4. revisi tahun 1997 di Monteral
5. revisi tahun 1999 di Beijing
Saat ini, protokol montreal belum sepenuhnya dijalankan oleh Negara Indonesia, mengingat begitu banyaknya aktivitas manusia yang menggunakan kendaraan. Tanpa kendaraan, manusia tidak dapat beraktivitas tentunya. Selain itu masih banyak sekali pabrik-pabrik yang tidak menggunakan penyaring cerobong asap, sehingga masih banyak zat-zat beracun yang ada di atmosfer ini. Untuk meminimalisir penipisan lapisan ozon, hendaknya pemerintah lebih menegaskan dalam hukumnya. Namun, kita sebagai warganya juga harus senantisa
membantu dengan cara mempedulikan lingkungan sekitar kita.
2. KTT BUMI 1992
Di tahun 1992, pada Earth Summit di Rio de Janeiro, Brazil, 150 negara berikrar untuk menghadapi masalah gas rumah kaca dan setuju untuk menterjemahkan maksud ini dalam suatu perjanjian yang mengikat. KTT Bumi pada tahun 1992 mengahasilkan suatu perjanjian bahwa yang isinya bangaimana cara mengurangi pemanasan global. Arti dari Pemanasan global itu sendiri adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Penyebab dari pemanasan global itu sendiri antara lain efek rumah kaca, efek umpan balik, dan variasi matahari. KTT Sio de Janeiro tahun 1992 mengandung 2 gagasan utama yaitu gagasan kebutuhan dan gagasan keterbatasan. Berbagai hal dilakukan untuk mencegah pemanasan global. Salah satunya adalah dengan cara perjanjian internasional seperti ini dan juga menghilangkan karbon. Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Cara ini merupakan cara yang paling mudah namun sangat besar manfaatnya. Bayangkan saja bila satu orang menananam satu saja tumbuhan hijau, maka akan membantu meminimalisir terjadinya pemanasan global.
3. PROTOKOL KYOTO
Nama resmi persetujuan ini adalah Kyoto Protocol to the United Nations Framework Convention on Climate Change (Protokol Kyoto mengenai Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim). Ia dinegosiasikan di Kyoto pada Desember 1997, dibuka untuk penanda tanganan pada 16 Maret 1998 dan ditutup pada 15 Maret 1999. Persetujuan ini mulai berlaku pada 16 Februari 2005 setelah ratifikasi resmi yang dilakukan Rusia pada 18 November 2004. Protokol ini bertujuan untuk mengurangi karbon dan efek rumah kaca sebagai penyebab terjadinya pemanasan global dan bekerja sama dengan pedagang emisi. Protokol kyoto menurut PBB adalah "Protokol Kyoto adalah sebuah persetujuan sah di mana negara-negara perindustrian akan mengurangi emisi gas rumah kaca mereka secara kolektif sebesar 5,2% dibandingkan dengan tahun 1990 (namun yang perlu diperhatikan adalah, jika dibandingkan dengan perkiraan jumlah emisi pada tahun 2010 tanpa Protokol, target ini berarti pengurangan sebesar 29%). Tujuannya adalah untuk mengurangi rata-rata emisi dari enam gas rumah kaca - karbon dioksida, metan, nitrous oxide, sulfur heksafluorida, HFC, dan PFC - yang dihitung sebagai rata-rata selama masa lima tahun antara 2008-12. Target nasional berkisar dari pengurangan 8% untuk Uni Eropa, 7% untuk AS, 6% untuk Jepang, 0% untuk Rusia, dan penambahan yang diizinkan sebesar 8% untuk Australia dan 10% untuk Islandia."
Di negara kita masih banyak orang yang belum terlalu peduli akan dampak bahaya pemanasan global. Masih banyak orang-orang yang tidak perduli akan gas-gas berbahaya. Salah satu contoh yang dapat kita lakukan untuk mengurangi pemanasan global adalah dengan cara mengurangi pemakaian AC. Sebaiknya kita menggunakan AC seperlunya saja. Ini akan banyak membantu mengurangi terjadinya pemanasan global.
4. KTT PEMANASAN GLOBAL TAHUN 2007
Konferensi Perubahan Iklim PBB 2007 diselenggarakan di Bali International Convention Center (BICC), Hotel The Westin Resort, Nusa Dua, Bali, Indonesia mulai tanggal 3 Desember-14 Desember 2007 untuk membahas dampak pemanasan global. Pertemuan ini merupakan pertemuan lanjutan untuk mendiskusikan persiapan negara-negara di dunia untuk mengurangi efek gas rumah kaca setelah Protokol Kyoto kadaluarsa pada tahun 2012.
Konferensi yang diadakan oleh badan PBB United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCC) ini merupakan kali ke-13 dan diikuti oleh sekitar sembilan ribu peserta dari 186 negara. Selain itu ada sekitar tiga ratus LSM internasional yang terlibat. Konferensi internasional ini diliput oleh lebih dari tiga ratus media internasional dengan jumlah wartawan lebih dari seribu orang.
Konferensi ini bertujuan untuk mengurangi pemanasan global, sebagaimana lanjutan dari perjanjian-perjanjian yang sebelumnya pernah dilakukan. Mengapa kita perlu melakukan hal ini? Hal ini bertujuan untuk meyelamatkan lingkungan hidup kita. Bagaimana jadiny ahidup kita bila pemanasan global terus menghantui dunia ini? Salah satu cara mengurangi pemanasan global adalah dengan cara Mengurang pemakaian kendaraan bermotor. Namun hal ini belum maksimal diterapkan di Indonesia. Sebagai warga negara yang baik, hendaklah kita selalu berupaya untuk peduli dengan negara kita dan dunia ini.
5. PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Pembangunan berawawasan lingkungan adalah usaha-usaha dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusiadengan memperhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan hendaknya diikuti dengan pembangunan berkelajutan, yaitu prmbangun dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara arif, bijaksana, efisien, dan memperhatikan pemaanfaatan untuk masa kini dab generasi yang akan datang. Cri-ciri pembangunan berkelajutan adalah :
1. Menjamin pemerataan dan keadilan
2. Menghargai keaneragaman hayati
3. Menggunakan pendekatan integratif
4. Menggunakan wawasan dan pandangan ke depan.
Pembangunan berwawasan lingkungan menurut Emil Salim (1999) yaitu:
Sumber daya yang ada dikelola secara secara bijaksana:pembangunan berjalan tanpa merusak lingkungan,
2. Memiliki pola pembangunan berkesinambungan: kualitas lingkungan dari masa ke masa tetap terjaga, jadi generasi harus berfikir, apakah pembangunan yang dilakukannya telah sudah memperhatikan generasi berikutnya, dan
3. Adanya peningkatan kualitas hidup dari generasi ke generasi: pembangunan dikota memberikan penignkatan kualitas hidup dari masyarakatnya, sehingga akan kita dapati generasi yang kuat mental dan spritual, generasi yang cinta lingkungan dan generasi yang siap membangun tentunya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar